Carpiaton adalah obat untuk menangani hipertensi, hipokalemia, serta gagal jantung. Obat ini juga bisa digunakan untuk mengatasi pembengkakan atau kelebihan cairan akibat sirosis atau sindrom nefrotik. Carpiaton tersedia dalam bentuk tablet dengan bahan aktif spironolactone.
Kandungan spironolactone dalam Carpiaton bekerja dengan cara meningkatkan pengeluaran air dan garam lewat urine. Obat ini juga membantu mempertahankan kadar kalium dalam darah agar tidak terlalu rendah. Berbekal cara kerja tersebut, tekanan darah dapat menurun.
Produk Carpiaton
Carpiaton tersedia dalam 2 varian, yaitu:
- Carpiaton 25 mg 10 Tablet, dengan kandungan 25 mg spironolactone tiap tablet.
- Carpiaton 100 mg 10 Tablet, yang mengandung 100 mg spironolactone per tablet.
Apa itu Carpiaton
Bahan aktif | Spironolactone |
Golongan | Obat resep |
Kategori | Diuretik hemat kalium |
Manfaat | Mengobati hipertensi |
Mengatasi gagal jantung | |
Menangani hipokalemia | |
Mengatasi sirosis | |
Menangani sindrom nefrotik | |
Dikonsumsi oleh | Dewasa dan anak-anak |
Carpiaton untuk ibu hamil | Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil. |
Obat ini hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin. | |
Carpiaton untuk ibu menyusui | Carpiaton umumnya aman digunakan oleh ibu menyusui selama sesuai anjuran dokter. |
Bentuk obat | Tablet salut selaput |
Peringatan sebelum Menggunakan Carpiaton
Carpiaton hanya bisa dibeli dengan resep dokter. Berikut ini adalah hal-hal yang perlu Anda perhatikan sebelum mengonsumsi obat ini:
- Beri tahu dokter tentang riwayat alergi yang Anda miliki. Carpiaton tidak boleh digunakan oleh orang yang alergi terhadap spironolactone.
- Sampaikan kepada dokter jika Anda pernah atau sedang menderita penyakit hati, penyakit Addison, penyakit jantung, penyakit ginjal, tidak bisa buang air kecil (anuria), atau gangguan elektrolit, terutama hiperkalemia.
- Konsultasikan dengan dokter jika Anda mengalami dehidrasi atau kondisi yang dapat menyebabkan dehidrasi, seperti muntah-muntah atau diare berat, selama mengonsumsi Carpiaton.
- Diskusikan dengan dokter terkait penggunaan Carpiaton jika Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang menggunakan obat lain, termasuk suplemen atau produk herbal. Tujuannya adalah untuk mengantisipasi terjadinya interaksi antarobat.
- Jangan mengonsumsi minuman beralkohol selama minum Carpiaton karena hal tersebut dapat meningkatkan risiko terjadinya efek samping.
- Jangan langsung mengemudi atau melakukan aktivitas lain yang memerlukan kewaspadaan setelah mengonsumsi Carpiaton. Obat ini dapat menyebabkan pusing.
- Segera temui dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat setelah mengonsumsi Carpiaton.
Dosis dan Aturan Pakai Carpiaton
Berikut adalah dosis umum penggunaan Carpiaton berdasarkan kondisi pasien:
Kondisi: Hipertensi (darah tinggi)
- Dewasa: 25–100 mg per hari yang dibagi menjadi 1–2 kali pemberian. Dosis dapat disesuaikan setelah 2 minggu.
Kondisi: Asites
- Dewasa: 100–200 mg per hari. Selanjutnya dosis dapat ditingkatkan hingga 400 mg per hari.
Kondisi: Edema dan asites pada sirosis
- Dewasa: 100–400 mg per hari, tergantung pada kadar natrium dan kalium dalam urine.
Kondisi: Gagal jantung
- Dewasa: Dosis awal 25 mg, 1 kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan menjadi 50 mg per hari.
Kondisi: Edema pada gagal jantung kongestif
- Dewasa: Dosis awal 100 mg per hari. Dosis selanjutnya akan disesuaikan dengan respons pasien.
Kondisi: Sindrom nefrotik jika kortikosteroid tidak cukup efektif
- Dewasa: 100–200 mg per hari.
Kondisi: Hipokalemia
- Dewasa: 25–100 mg per hari.
Dosis Carpiaton untuk anak-anak akan ditentukan oleh dokter sesuai kondisi dan berat badan anak.
Cara Menggunakan Carpiaton dengan Benar
Ikuti anjuran dokter dan bacalah informasi yang tertera pada label kemasan obat sebelum mengonsumsi Carpiaton. Jangan mengurangi atau menambah dosis tanpa persetujuan dokter.
Agar hasil pengobatan maksimal, ikutilah cara menggunakan Carpiaton berikut ini:
- Konsumsilah Carpiaton bersama makanan atau segera setelah makan. Sebaiknya obat ini dikonsumsi pada pagi hari.
- Jika diberi dosis 2 kali sehari, dosis terakhir sebaiknya diminum sebelum pukul 18.00. Tidak disarankan untuk minum Carpiaton pada malam hari karena obat ini akan membuat Anda lebih sering buang air kecil sehingga mengganggu waktu tidur.
- Apabila Anda lupa mengonsumsi Carpiaton, segera minum obat ini begitu teringat. Namun, jika sudah lewat dari pukul 18.00 atau waktu minum obat berikutnya sudah dekat, abaikan dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis selanjutnya.
- Bila memungkinkan, pantau tekanan darah Anda secara mandiri dengan tensimeter, terutama jika Anda menggunakan obat ini untuk mengatasi hipertensi.
- Jangan berhenti mengonsumsi Carpiaton meski keluhan sudah dirasa membaik, kecuali atas anjuran dokter.
- Disarankan untuk berolahraga rutin, tidak merokok, menjaga berat badan tetap ideal, serta membatasi konsumsi makanan yang tinggi lemak dan tinggi garam. Hal ini untuk membantu mengontrol tekanan darah.
- Simpan Carpiaton di tempat yang kering dan terhindar dari paparan sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.
Interaksi Carpiaton dengan Obat Lain
Interaksi yang dapat terjadi jika Carpiaton digunakan bersama obat-obat lain adalah:
- Peningkatan risiko terjadinya hiperkalemia yang dapat berakibat fatal jika dikonsumsi bersama ACE inhibitor, suplemen kalium, angiotensin receptor blockers, OAINS, heparin, atau diuretik hemat kalium lain, seperti eplerenon
- Peningkatan risiko terjadinya asidosis metabolik jika dikonsumsi dengan cholestyramine
- Penurunan efektivitas spironolactone untuk mengatasi edema atau menurunkan tekanan darah jika digunakan bersama OAINS
- Peningkatan risiko terjadinya efek samping dari lithium dan digoxin
Selain dengan obat-obatan, kandungan spironolactone dalam Carpiaton juga dapat berinteraksi dengan beberapa jenis makanan. Selama menggunakan obat ini, jangan mengonsumsi makanan tinggi kalium, seperti pisang, alpukat, atau salmon. Hal ini bisa meningkatkan risiko terjadinya hiperkalemia.
Untuk mencegah terjadinya efek interaksi obat, konsultasikan dengan dokter jika Anda berencana menggunakan Carpiaton bersama obat, suplemen, makanan, atau produk herbal apa pun.
Efek Samping dan Bahaya Carpiaton
Mengingat Carpiaton mengandung spironolactone, ada efek samping yang mungkin terjadi setelah mengonsumsi obat ini, antara lain:
- Kantuk
- Pusing
- Sakit kepala
- Mual
- Muntah
- Demam
- Kram perut
- Diare
- Pembengkakan jaringan payudara pada pria (ginekomastia)
Konsultasikan dengan dokter melalui chat jika mengalami efek samping di atas, apalagi bila tidak kunjung membaik. Dokter akan memberikan saran dan pengobatan untuk mengatasi keluhan tersebut.
Segera periksakan diri ke dokter bila muncul reaksi alergi obat atau efek samping serius, seperti:
- Pusing dan terasa ingin pingsan
- Penurunan jumlah urine dan frekuensi berkemih
- Nyeri dada
- Jantung berdetak cepat atau tidak beraturan
- Lelah yang tidak biasa
- Mual muntah yang tidak kunjung membaik
- Penyakit kuning